Aie Dear~Hasil penelitian di Italia beberapa tahun lalu membuktikan, bahwa kadar cinta seseorang yang ”jatuh cinta” hanya mencapai puncaknya sekitar satu tahun.Hal ini bisa dibuktikan dengan kenaikan sel darah putih, yang hanya maksimal satu tahun.
Penelitian ini sebagai isyarat, bahwa perasaan jatuh cinta bukan pengalaman psikis semata, melainkan bisa diukur secara kimiawi. Hasil penelitian yang muncul tahun 2006 ini, menurut pandangan raja Mswati III asal negara Swaziland.
Karena raja MSwati III asal Swaziland sudah lama mengetahuinya, bahkan mempraktekannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan kegemarannya memilih perawan cantik setiap tahun untuk dijadikan istrinya.
Kadar cinta bertahan satu tahun? Setelah beberapa minggu saja kadar cinta raja Swaziland sudah mulai menurun, dan mulai melirik gadis cantik lainnya untuk dijadikan istri berikutnya.
Dan tidak bisa dipungkiri, kegemaran raja Mswati III menikai gadis cantik setiap tahun ini menghasilkan kritik dan geram dari berbagai pihak. Bahkan tindak tanduk raja Mswati III selalu menarik perhatian media, baik dari dalam dan luar negeri. Seperti pesta tahunan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Suasana malam minggu di negara Swaziland menjadi sangat meriah, dengan kehadiran 40.000 wanita muda yang masih perawan. Mereka menghadiri pesta, dan menarikan tarian khusus, dalam rangka tebar pesona.
Dengan tujuan membuat jantung raja Mswati III ber-dag dig dug, agar memilihnya untuk dijadikan istri raja yang ke-14.
Para wanita muda yang dijamin 100% masih perawan ting-ting ini sangat antusias untuk membuktikan mimpinya. Mimpi menjadi wanita bangsawan dengan kehidupan glamour.
Dalam acara tari-tarian tersebut para wanita mengenakan baju pesta, dengan membiarkan buah dadanya yang ranum tersebut terbuka.
Dan tidak bisa dipungkiri, ini salah satu kesempatan raja Mswati III untuk melihat keindahan tubuh gadis-gadis tersebut secara utuh.
Pesta adat tahunan yang dilaksanakan dikota Ludzidzini tersebut, seperti biasanya mendapatkan pemberitaan secara nasional dan internasional. Karena bukan rahasia umum lagi, kegemaran raja Mswati III yang suka glamour dan hura-hura.
Semua istri-istrinya didapatkan melalui pesta tahunan. Hal ini dikecualikan untuk istrinya yang nomor 12. Karena saat raja Mswati III menikahi wanita tersebut, usia pernikahan dengan istrinya yang ke-11 baru berumur dua minggu.
Raja yang sempat mengenyam pendidikan di Inggris dengan mengambil jurusan matematika tersebut, tentu tidak perlu disangsikan lagi kemampuannya mengotak atik angka. Termasuk mengotak -atik jumlah istri, dan cara memilih satu gadis dari 40.000 gadis-gadis yang bertebaran dimatanya.
Walau mendapat kritik sana-sini, raja Mswati III tidak akan bergeming sedikitpun. Kegemarannya memilih wanita cantik setiap tahun, tidak akan beliau hentikan.
Mengingat ayah kandungnya (raja Sobhuza II), semasa hidupnya menikah dengan 70 wanita, dan memiliki 210 anak.
Raja yang memerintah negara Swaziland sejak penobatannya pada tanggal 25 April 1986 tersebut, bukan sekedar raja biasa. Beliau merupakan raja dari kerajaan yang berbentuk monarki.
Dan inilah monarki yang paling terakhir di benua Afrika. Dimana beliau juga disebut penguasa tunggal atau alleenheerser.
Sebagai penguasa kerajaan monarki, raja Mswati III memerintah negara Swaziland tanpa undang-undang dasar. Dan berhak mengangkat dan mencopot para mentri-mentrinya semaunya sendiri.
Negara Swaziland yang terletak dibagian ujung benua Afrika bagian selatan tersebut, bisa dikatakan sebagai negara miskin. Mengingat negara yang berpenduduk 1,2 juta tersebut, sepertiga dari rakyatnya menggantungkan kebutuhan pangan dari sumbangan dunia internasional.
Bahkan sekitar 65% dari penduduknya, hanya mempunyai pendapatan sebesar 1 dolar setiap harinya. Angka ini sungguh sangat kecil, agar warganya bisa hidup layak. Bahkan sebagian besar penduduknya juga doyan minum alkohol, walau penghasilannya rendah.
Dinegara Swaziland juga ditemukan banyaknya kasus penularan virus HIV, seperti kebanyakan negara-negara Afrika. Akan tetapi raja Mswati III sepertinya menutup mata, untuk peduli meningkatkan perbaikan kesehatan rakyatnya.
Raja yang pelit terhadap kesejahteraan warganya ini, tidak demikian terhadap wanita-wanita yang menjadi istrinya. Semua istri-istrinya dimanja dengan harta benda dan kehidupan glamour, seperti layaknya kehidupan kalangan bangsawan. Semua istri-istrinya diberi hadiah mobil mercedes yang paling terbaru, dan tinggal di istana yang megah.
Bahkan raja MSwati III tidak risau sama sekali dengan kritikan dunia luar, saat beliau dengan enteng mengumumkan dana pesta yang beliau keluarkan. Dana yang dibutuhkan untuk acara pesta adat seperti ini, hampir 800.000 dolar setiap tahunnya. Angka ini sungguh besar untuk negara Swaziland.
Pesta yang dihadiri oleh 40.000 perawan ting-ting. Tentu selalu menarik perhatian pekerja pers baik didalam maupun luar negeri.
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini